NAMA :DANIEL
PUTRA RHAMADANI
KELAS :1
IB 04
NPM :12414519
TUGAS :REFERENSI
FILM (CINTA SUCI ZAHRANA)
SOFT
SKILL
DOSEN :
FAAIZA SUPANDI
EMAIL :fayfaaiza@yahoo.com
a.
Judul
Cinta Suci Zahrana
b.
Data film
Based on the Best Selling Novel
by HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY
Director :CHAERUL
UMAM
Producer :LEO
SUTANTO
Executif Producer :ELLY
YANTI NOOR
Co. Producer :LILI WONG
Line Producer :DANI SAPAWIE
Scenario :H.
MISBACH YUSA BIRAN
Director of Photography :RUDY KOERWET
:RIZAL
BASRI
Music Director :ANTO
HOED & MELLY GOESLAW
Sound Designer :ADITYAWAN
SUSANTO
Sound Recordist :ADIMOLANA
Make Up Artist :DIDIN
SYAMSUDIN
Costume & Wardrobe :LIZA MASITHA
Art Director :EL BADRUN
Production Manager :EKA
RAHENDRA
Producer :LEO
SUTANTO
Durasi :1:49:30
Realisdali :
15 agustus 2012
Main cast :
MEYDA
SEFIRA
|
as Zahrana
|
|
MILLER
KHAN
|
as Hasan
|
|
KHOLIDI
ASADILALAM
|
as Rachmad
|
|
CITRA
KIRANA
|
as Nina
|
|
NENA
ROSIER
|
as Bu Munajat
|
|
AMAROSO
KATAMSI
|
as Pak Munajat
|
|
EL MANIK
|
as K.H Amir
|
|
LENNY
MARLINA
|
as Dr.Zulaikha
|
|
RAHMAN
YACOB
|
as Sukarman
|
|
MERRY
MUSTAF
|
as Ir.Merlin
|
|
CICI
TEGAL
|
as Bu Karsih
|
|
SITORESMI
PRABUNINGRAT
|
as Nya’i Saa’dah
|
Introducing
:FARADINA
as Lina
Grane :drama
religi diiringi melli goeslow angina segar
c. pendahuluan
novel best-seller karya Habiburrahman El
Shirazy berjudul CINTA SUCI ZAHRANA. Ini adalah kali keempat Sinemart
memfilmkan karya penulis yang akrab disapa KangAbik ini, dimana sebelumnya
telah sukses dengan film “Ketika Cinta Cinta Bertasbih”, “Ketika Cinta
Bertasbih 2” dan “Dalam Mihrab Cinta”.
Film ke-21 Sinemart Pictures ini disutradarai oleh
sutradara besar Chaerul Umam. “Untuk penggarapan skenario film Cinta Suci
Zahrana saya serahkan pada dosen atau guru dari para penulis skenario di
Indonesia, yakni pak H. Misbach Yusa Biran” terang Kang Abik.
“Alhamdulillah saya sempat bekerjasama dengan beliau sebelum beliau
menghembuskan nafas terakhirnya” lanjut kang Abik.
Film berdurasi 108 menit ini berkisah tentang
seorang perempuan yang luar biasa bernama Zahrana. Seorang perempuan yang punya
ambisi yang tinggi dalam karir akademik, dan dia telah meraihnya. Dia telah
menjadi dosen teladan, dan telah meraih penghargaan dari lembaga-lembaga
bergengsi di tanah air maupun di dunia. Tetapi ada satu yang dilupakan oleh
wanita yang luar biasa ini, bahwa dia lupa perempuan itu juga harus membina
kehidupan rumah tangganya. “Saya hadirkan film ini tetap seperti novelnya.
Karakternya kita pertahankan, Zahrana, Hasan, dan karakter-karakter lainnya.
Karakter-karakter pendukungnya saya ambil dari orang-orang yang sudah jelas
kemampuan aktingnya, seperti Amoroso Katamsi, Nena Rosier, Lenny Marlina, El
Manik, Sitoresmi Prabuningrat, Rahman Yacob, Cici Tegal dan masih banyak lagi.
Lokasinya pun kita ambil sesuai novelnya, dengan lokasi utamanya Semarang.
Tetapi untuk ramuan dalam filmnya, saya mengambil lokasi tambahan seperti
Bandungan, yang memiliki latar pemandangan yang indah.” Tegas Chaerul Umam.
d . tubuh resensi
Film
ini mengisahkan seorang dosen perempuan berprestasi, bernama Dewi Zahrana.
biasa dipanggil Zahrana atau Rana. Dia dosen arsirektur di Universitas
Mangunkarsa, Semarang.
Zahrana
seorang perempuan ambisius di bidang prestasi dan akademik. Prestasi demi
prestasi ia raih. Tulisannya tersebar di sejumlah jurnal kaliber international
dan mendapatkan apresiasi yang sangat luas dari pakar arsitektur dunia.
Prestasinya tidak hanya mengangkat martabat keluarga, tetapi juga mengangkat
martabat bangsa dan negara.
Namun
semua jerih payah dan prestasi membanggakan tersebut sedikitpun tidak membuat
kedua orang tuanya bangga, terutama ayahnya. Ayah Zahrana, Pak Munajat,
yang sedang sakit jantung, menyampaikan bahwa ia tidak lagi membutuhkan
sederetan piagam penghargaan internasional dari anak semata wayangnya. Yang
mereka inginkan ialah, melihat Zahrana bersanding di pelaminan dan dapat segera
menimang cucu.
Zahrana
didera konflik batin yang hebat. Zahrana tersadar, dan ia memang sudah sangat
berumur dan harus menikah. Teman-teman seumurannya sudah memiliki anak. Zahrana
memutuskan segera untuk menemukan orang yang bisa menjadi pendampingnya. Ia
sempat menyesal kenapa dulu-dulu ia sering menerima lamaran lelaki dengan
alasan masih ingin belajar dulu, mengejar karir akademik.
Zahrana
menghadapi masalah pelik, ketika seorang lelaki setengah baya bernama H.
Sukarman, M.Sc. dekan Fakultas Teknik dan Arsitektur Universitas Mangunkarsa
Semarang, yang tak lain adalah atasan Zahrana sendiri, datang untuk
menyuntingnya. Pak Karman berstatus duda, genit dan suka main perempuan.
Ternyata tak mudah bagi Zahrana menolaknya lamaran itu, meski dengan segala
alasan keburukan yang dimiliki Pak Karman. Terlebih lagi jika kedua orangtua
Zahrana dijadikan akan dihajikan oleh Pak Karman bila pernikahan itu jadi
dilangsungkan.
Tetapi
Zahrana tegas bersikap. Meskipun ia sudah dianggap perawan tua, tidak berarti
asal menikah. Cacat moral Pak Karman membuatnya menolak lamaran atasannya itu.
Penolakan lamaran itu ternyata berbuntut panjang. Sampai Zahrana harus
mengundurkan diri dari dosen di universitas tersebut. Sedangkan Pak Karman
terus melontarkan teror sms kepada Zahrana.
Penolakan
Zahrana dan keluarnya Zahrana dari Universitas Mangunkarsa membuat sakit Pak
Munajat semakin parah. Zahrana mengisi harinya dengan mengajar di sebuah STM
milih Pesantren Al Fath, mengajar les prifat, dan memberikan bimbingan
skripsi pada mahasiswa yang memerlukannya. Seorang mahasiswa yang ia bimbing
bernama Hasan. Dalam masa itu teror dari Pak Karman terus berlangsung.
Sementara orang-orang yang melamar Zahrana silih berganti tetapi Zahrana merasa
tidak pas.
Sampai
suatu hari, Lina, teman Zahrana mengajak Zahrana untuk meminta bantuan pada
Kyai Amir Shadiq, Pengasuh Pesantren. Oleh Sang Kyai Zahrana dijodohkan dengan
pemuda penjual kerupuk yang shalih bernama Rahmad. Zahrana menerima Rahmad
walaupun latar belakang pendidikannya jauh lebih rendah dari Zahrana. Tetapi
saat akad nikah sudah di depan mata, Rahmad meninggal secara tragis.
Akhirnya
dia menikah dengan anak se orang dokter yang menanggani sakit zahrana dan dia
seorang mahasiswa yang pernah jd dosen .
.
e.
penutup
ini
film mengisah kan kita agar menyeimbang kan ilmu pengetahuan dengan cinta
istilah
hidup tanpa cinta bak kan taman tak berbunggakarna kita semua akan merasakan
hidup
berumah tangga
berumah tangga
walaupun
kita berilmu tinggi tetep rendah hati ,yang dulu dosen malah mengajar di
pesantren
sikap
setia kawan perlu di teladani, meng hargai keinginan seseorang
yang
penting kita tetep menghormati orang tua walaupun berat
terakhir
jangan lah berlari terlalu cepat dalam kehidupan karna dalam hidup banyak hal
yang indah
kita temui sepanjang jaln menuju suksess
kita temui sepanjang jaln menuju suksess
a.